Selasa, 02 Juni 2015

Prestasi Belajar


Nama               : Mayuriko Olivia Pertiwi
NIM                 : 11140163000019
Kelas                : Fisika 2 A
Mata Kuliah     : Psikologi Pendidikan
Alamat Blog    : mayurikooliviapertiwi.blogspot.com
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

PRESTASI BELAJAR

[Gambar 1] http://www.kesekolah.com/artikel-dan-berita/pendidikan/cara-belajar-yang-efektif-untuk-meraih-prestasi.html



1.  Pengertian Prestasi Belajar 


[Gambar 2] http://www.belajarbagus.com/2015/04/pengertian-prestasi-belajar.html


Menurut Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni (2008 : 18) prestasi merupakan hasil belajar yang berasal dari infomasi yang telah diperoleh pada tahap proses belajar sebelumnya. Menurut Asep Jihat (2009:1) belajar adalah kegiatan berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. sedangkan menurut Sardiman (1996:22) belajar merupakan tingkah laku atau penampilan dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan sebagainya. Prestasi belajar yang sering disebut juga hasil belajar yang artinya apa yang telah dicapai oleh suatu siswa setelah melakukan kegiatan balajar yang mencakup aspek kongnitif, afektif dan psikomotor (Tohirin, 2005 : 151).
Prestasi siswa dapat diartikan hasil yang diperoleh karena adanya aktivitas belajar yang telah dilakukan. Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar karena kegiatan belajar merupakan proses sedangkan prestasi merupakan hasil dari proses belajar mengajar. Menurut Hadari Nawawi (1998 :100) Prestasi belajar adalah tingkatan keberhasilan dalam mempelajari materi pelajaran disekolah yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes.
Menurut Oemar Hamalik (2003:146) untuk mengetahui sejauh mana prestasi belajar siswa maka perlu diadakan pengukuran secara :
a.       Penilaian (assessment) adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk mengukur prestasi belajar (achievement) siswa sebagai  hasil dari suatu program intruksional.
b.       Pengukuran (measurement) berkenaan dengan pengumpulan data deskriptif tentang produk siswa dan atau tingkah laku siswa, dan  

Menurut Slameto (1998 : 56) mengemukakan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar banyak jenisnya tetapi dapat digolongkan menjadi dua yaitu faktor interen dan faktor eksteren. Secara rinci faktor tersebut adalah sebagai berikut :
a.      Faktor intern, meliputi :
1)      Faktor jasmani yang terdiri atas faktor kesehatan dan cacat tubuh
2)      Faktor psikologi yang terdiri atas intelegensi, perhatian, minat,   bakat, motif, kematangan, dan kelemahan.

b.     Faktor ekstern, meliputi :
1)    Faktor keluarga terdiri atas cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah tangga dan keadaan ekonomi keluarga.
2)    Faktor sekolah terdiri atas metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, disiplin, keadaan gedung, metode mengajar, dan tugas belajar
3)    Faktor masyarakat terdiri atas kegiatan siswa dalam masyarakat, media masa, temen bergaul, bentuk kehidupan masyarakat.

Menurut Muhibbin Syah (2006 : 197) tujuan evaluasi adalah sebagai berikut :
a.    Untuk mengetahui tingkat kemajuan yang telah diketahui siswa dalam kurun waktu proses belajar tertentu. Sehingga guru dapat mengetahui kemajuan perubahan tingkah  laku siswa sebagai hasil proses pembelajaran.
b.    Untuk mengetahui posisi atau kedudukan siswa dalam kelompok kelasnya. posisi yang dimaksud adalah mutu kemampuan yang dimiliki siswa di kelas jika dibandingkan dengan teman – temen lainnya.
c.    Untuk mengetahui tingkat usaha yang dilakukan siswa dalam belajar. Maka dengan evaluasi guru dapat mengetahui usaha yang dilakukan siswa apakah efisien atau tidak dalam usaha mencapai prestasi.
d.    Untuk mengetahui sejauh mana siswa telah mendayagunakan kemampuan dan kecerdasan yang dimiliki untuk keperluan belajar dalam usaha mencapai prestasi belajar.
e.    Untuk mengetahui keefektifan metode mengajar yang telah digunakan guru dalam proses belajar mengajar.

2.  Evaluasi Prestasi Belajar

              [Gambar 3]  http://avantiltda.com/analisis-hasil-evaluasi-belajar.htm


Definisi evaluasi ialah penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program.[1] Padanan kata evaluasi adalah Assessment yang menurut Tardif (1989) berarti proses penilaian untuk menggambarkan prestasi yang dicapai seorang siswa sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Selain kata evaluasi dan assessment, ada pula kata lain yang sama arti dan relatif lebih mahsyur dalam dunia pendidikan yakni kata tes, ujian, dan ulangan.[2]

3. Tujuan dan Prinsip Evaluasi Belajar

a.    Tujuan dan Fungsi Evaluasi
Tujuan evaluasi:
1) Untuk mengetahui tingkat kemampuan yang telah dicapai oleh siswa dalam suatu kurun waktu proses belajar tertentu.
2)  Untuk mengetahui posisi atau kedudukan seorang siswa dalam kelompok kelasnya.
3)  Untuk mengetahui tingkat usaha yang dilakukan siswa dalam belajar.
4)  Untuk mengetahui segala upaya siswa dalam mendayagunakan kapasitas kognitifnya untuk keperluan belajar.
5) Untuk mengetahui tingkat daya guna dan hasil guna metode mengajar yang telah digunakan guru dalam proses belajar -mengajar.


[Gambar 4] http://fandyhermanto.blogspot.com/2013/01/sisdiknas-compang-camping-dan-mendesak.html


Berdasarkan UU Sikdiknas No. 20 Tahun 2003 Pasal 58 ayat 1, evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil peserta didik secara berkesinambungan. Evaluasi bukan hanya saat ulangan, namun pada setiap saat.

Fungsi evaluasi:
1)     Fungsi administrasi untuk penyusunan daftar nilai dan pengisian buku rapor.
2)     Fungsi promosi untuk menetapkan kenaikan atau kelulusan.
3)  Fungsi diagnostik untuk mengidentifikasi kesulitan belajar siswa dan adanya perencanaan program remedial teaching (pengajaran perbaikan).
4)     Fungsi BK untuk pasokan siswa yang memerlukan BK.
5)  Fungsi bahan pertimbangan kurikulum, metode dan alat-alat proses belajar-mengajar.

Menurut Wiyono dan Tumardi (2003:8—10), prinsip-prinsip evaluasi pembelajaran adalah sebagai berikut.
1)    Komprehensif
Kegiatan evaluasi pembelajaran hendaknya dilaksanakan secara komprehensif, artinya mencakup seluruh aspek pribadi siswa, baik aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik.

2)    Mengacu pada Tujuan
Tujuan merupakan kriteria utama yang menentukan arah kegiatan evaluasi. Sasaran kegiatan evaluasi adalah untuk melihat tercapai tidaknya pelaksanaan kegiatan pembelajaran.

3)   Objektif
Artinya, evaluasi yang dilaksanakan memang benar-benar sesuai dengan kenyataan yang ada. Apabila hasil evaluasi pembelajaran yang diperoleh siswa tertentu adalah A, maka apabila dievaluasi oleh pendidik lain juga memperoleh nilai A.

4)    Kooperatif
Dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran, juga harus bekerja sama dengan semua pihak yang terlibat dalam kegiatan evaluasi. Pihak-pihak tersebut bisa guru, petugas bimbingan, orang tua, wali kelas, tenaga administrasi, kepala sekolah, atau bahkan siswa sendiri.

5)    Kontinuitas
Evaluasi pembelajaran juga harus dilaksanakan secara terus-menerus atau berkesinambungan selama proses pelaksanaan pembelajaran. Evaluasi pembelajaran tidak hanya ditujukan pada hasil akhir yang dicapai, melainkan harus dilakukan sejak penyusunan rencana sampai tahap pelaporan akhir, bahkan sampai tindak lanjut.

6)    Praktis, Ekonomis, dan Mendidik
Evaluasi pembelajaran yang baik harus mudah dilaksanakan, rendah biaya, waktu dan tenaga, dan bisa mencapai tujuan secara optimal. Kegiatan evaluasi pembelajaran juga harus bisa memberikan motivasi kepada siswa untuk meningkatkan prestasi belajarnya.

4.    Ragam Evaluasi
a.      Pre test dan post test.
b.      Evaluasi prasyarat.
c.       Evaluasi diagnostik.
d.      Evaluasi formatif.
e.      Evaluasi sumatif.
f.        UAN/UN.

a.    Syarat dan Ragam Alat Evaluasi
1)    Syarat Alat Evaluasi
a)    Reabilitas.
Tahan uji dan dapat dipercaya, serta konsisten terhadap hasil.
b)    Validasi.
Keabhasan, maksudnya megukur sesuai dengan konteks pembelajaran (eksakta atau sosial).

2)    Ragam Alat Evaluasi
a)    Bentuk objektif.
1.      Tes benar-salah.
2.      Tes pilihan berganda.
3.      Tes pencocokan (menjodohkan).
4.      Tes isian.
5.      Tes pelengkapan (melengkapi).
b)    Bentuk subjektif.
Biasanya menggunakan tes essai, yang dianggap lebih memungkinkan untuk penilaian subjektif.

5.  Macam – Macam Evaluasi Belajar

a.    Macam-macam evaluasi berdasarkan tujuan dibedakan atas lima jenis evaluasi :

1)    Evaluasi diagnostik
Evaluasi diagnostik adalah evaluasi yang di tujukan untuk menelaah kelemahan-kelemahan siswa beserta faktor-faktor penyebabnya.

2)    Evaluasi selektif
Evaluasi selektif adalah evaluasi yang di gunakan untuk memilih siwa yang paling tepat sesuai dengan kriteria program kegiatan tertentu.

3)    Evaluasi penempatan
Evaluasi penempatan adalah evaluasi yang digunakan untuk menempatkan siswa dalam program pendidikan tertentu yang sesuai dengan karakteristik siswa.

4)    Evaluasi formatif
Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilaksanakan untuk memperbaiki dan meningkatan proses belajar dan mengajar.

5)    Evaluasi sumatif
Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilakukan untuk menentukan hasil dan kemajuan belajar siswa.

b.    Macam- macam evaluasi berdasarkan sasaran :

1)    Evaluasi konteks
Evaluasi yang ditujukan untuk mengukur konteks program baik mengenai rasional tujuan, latar belakang program, maupun kebutuhan-kebutuhan yang muncul dalam perencanaan.

2)    Evaluasi input
Evaluasi yang diarahkan untuk mengetahui input baik sumber daya maupun strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan.

3)    Evaluasi proses
Evaluasi yang di tujukan untuk melihat proses pelaksanaan, baik mengenai kalancaran proses, kesesuaian dengan rencana, faktor pendukung dan faktor hambatan yang muncul dalam proses pelaksanaan, dan sejenisnya.

4)    Evaluasi hasil atau produk
Evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil program yang dicapai sebagai dasar untuk menentukan keputusan akhir, diperbaiki, dimodifikasi, ditingkatkan atau dihentikan.

5)    Evaluasi outcom atau lulusan
Evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil belajar siswa lebih lanjut, yakni evaluasi lulusan setelah terjun ke masyarakat.

c.     Macam-macam evalusi berdasarkan lingkup kegiatan pembelajaran :

1)    Evaluasi program pembelajaran
Evaluasi yang mencakup terhadap tujuan pembelajaran, isi program pembelajaran, strategi belajar mengajar, aspe-aspek program pembelajaran yang lain.

2)    Evaluasi proses pembelajaran
Evaluasi yang mencakup kesesuaian antara peoses pembelajaran dengan garis-garis besar program pembelajaran yang di tetapkan, kemampuan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran, kemampuan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.

3)    Evaluasi hasil pembelajaran
Evaluasi hasil belajar mencakup tingkat penguasaan siswa terhadap tujuan pembelajaran yang ditetapkan, baik umum maupun khusus, ditinjau dalam aspek kognitif, afektif, psikomotorik.Jenis evaluasi berdasarkan objek dan subjek evaluasi.

d.    Berdasarkan objek :

1)    Evaluasi input
Evaluasi terhadap siswa mencakup kemampuan kepribadian, sikap, keyakinan.

2)    Evaluasi transformasi
Evaluasi terhadap unsur-unsur transformasi proses pembelajaran anatara lain materi, media, metode dan lain-lain.

3)    Evaluasi output
Evaluasi terhadap lulusan yang mengacu pada ketercapaian hasil pembelajaran.

e.    Berdasarkan subjek :

1)    Evaluasi internal
Evaluasi yang dilakukan oleh orang dalam sekolah sebagai evaluator, misalnya guru.

2)    Evaluasi eksternal
Evaluasi yang dilakukan oleh orang luar sekolah sebagai evaluator, misalnya orangtua, masyarakat.

6. Ayat dan Hadits yang Menerangkan tentang Prestasi Belajar


[Gambar 5] http://www.bimbingan.org/ayat-al-quran-dan-hadis-yang-berhubungan-dengan-ilmu-dan-berilmu.htm


a.    Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya siang dan malam terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang  berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata) : Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau   menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.(Q.S. Ali Imran : 190 - 191)

b.    Bertaqwalah kepada Allah dan ikhlaskan niat niscaya Allah akan membukakan pintu pemahaman kepadamu dan akan mengajarkan padamu apa yang belum kamu ketahui serta mempermudahkanmu menuju jalan prestasi. Allah berfirman: 

c.     “……Dan bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”(QS. Al-Baqarah : 282)


d.    “…….Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyabihat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami." Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal.”(QS. Al-Imran: 7).

e.    Rasulullah saw. bersabda, “Siapa yang menempuh jalan untuk menuntut ilmu, niscaya Allah memudahkan baginya jalan menuju surga. Para malaikat meletakkan sayap-sayap mereka kepada penuntut ilmu sebagai ungkapan rasa senang terhadap mereka. Dan seorang yang berilmu pengetahuan akan dimintakan istighfar baginya oleh para makhluk yang ada dilangit dan yang ada dibumi, hingga ikan paus di air. Keutamaan seorang yang berilmu pengetahuan dengan seorang yang ahli ibadah, adalah seperti keutamaan bulan dibandingkan planet-planet yang lain. Para ulama adalah pewaris para nabi. Dan para nabi tidak mewariskan dinar atau dirham, tapi mewarisi ilmu. Maka siapa yang mengambil ilmu itu, niscaya ia telah mendapatkan keberuntungan yang besar.”(HR. Abu Dawud dan at-Tirmidzi)


[Gambar 6] http://www.1mobile.co.id/hadits-keutamaan-menuntut-ilmu-1715414.html



f.      Tujuan yang paling tinggi bagi pendidik dan pelajar muslim adalah mendirikan agama Allah diatas muka bumi ini, dan bekerja dengan ikhlas bagi-Nya semata. Sesuai dengan firman Allah swt.,
﴾١٦٢إِنَّ صَلاَتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ ﴿ قُلْ
Katakanlah: "Sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam,”(al-An’aam: 162)

g.    Ini adalah tujuan yang mulia yang tak mungkin terwujud kecuali melalui pelajar yang religius, berprestasi, dan disertai komposisi ilmu pengetahuan yang bermanfaat dan terpuji serta dengan didukung oleh fasilitas-fasilitas material yang diperlukanya. Bukan semata dengan semangat fanatik, emosi, dan perasaan saja.

h.    Penuntut ilmu mempunyai kedudukan yang mulia dimata islam
Allah telah berfirman:
“….Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakal lah yang dapat menerima pelajaran.’” (QS. Az-Zumar: 9)

i.      Dan Rasulullah saw. telah bersabda:
“Barangsiapa yang keluar (berpergian) dalam rangkaian mencari ilmu, maka ia berada di jalan Allah hingga ia kembali.” (HR. Tirmidzi).

j.      Berakhlaklah dengan akhlak yang mulia diantaranya cinta damai, tawadhu, sabar, rajin, bersungguh-sungguh serta berjuang, karena semua itu adalah diantara motif untuk faham, hafal, dan berprestasi. Allah Yang Maha Memberkahi dan Maha Tinggi berfirman dalam konteks memberikan sanjungan kepada Nabi Muhammad saw.:
﴾٤وَإِنَّكَ لَعَلى خُلُقٍ عَظِيمٍ ﴿
“Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.”(al-Qalam: 4)

k.     Tentukan targetmu, buatlah rancangan pada waktumu, aturlah waktu belajarmu, karena semua ini akan mempersiapkanmu untuk belajar secara produktif. Allah swt. berfirman:
﴾٤٩إِنَّا كُلَّ شَيْءٍ خَلَقْنَاهُ بِقَدَرٍ ﴿
“Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.”(QS. Al-Qamar :49)

l.      Tekunlah belajar, pergunakan teknologi modern sebagai alat bantu guna menjadi pelopor dan pemegang tonggak kepemimpinan. Allah swt. berfirman:
﴾١٢٨إِنَّ اللّهَ مَعَ الَّذِينَ اتَّقَواْ وَّالَّذِينَ هُم مُّحْسِنُونَ ﴿
“Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan.”(QS. An-Nahl:128)

m.  Rasulullah saw. Bersabda:
“Allah mencintai seseorang yang apabila ia mengerjakan suatu pekerjaan maka ia mengerjakanya dengan sempurna.”(HR. Baihaqi)

n.    Bergegaslah untuk selalu menghadiri pelajaran, karna ini adalah diantara jalan menuju kesempurnaan dalam memahami kecepatan dalam mengingat, dan ketepatan dalam menjawab soal. Allah Yang Maha Mulia Lagi Maha Agung berfirman sekaligus menjelaskan tujuan dari mempelajari agama dan menghadiri majelis ilmu:
“…Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.”(QS. At-Taubah: 122).

Rasulullah saw. menjelaskan juga tentang keutamaan majelis ilmu dan majelis Zikir dalam sabda, “Sesungguhnya sekelompok orang yang duduk dalam majelis zikir karena Allah Yang Maha Mulia Lagi Maha Agung itu mereka akan dinaungi oleh para malaikat, mereka dikaruniai rahmat serta akan turun pada mereka ketentraman. Allah akan menyebut sebagai orang yang berada disisi-Nya.”(HR. Muslim).
 “Majelis ilmu itu lebih baik daripada ibadah selama tujuh puluh tahun.”(Muttafaq’alaih)

o.    Kurangi rasa takutmu pada ujian, pertajam semangatmu bertawakallah kepada Allah, perbanyak zikir kepada Allah sekaligus berdo’a , semua ini merupakan diantara faktor kesuksesan didalam ujian. Allah berfirman :
“ Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.”(QS. Al-A’raaf: 205)

-Dalil dari as-Sunnah adalah sabda Rasulullah saw.,
“Sesungguhnya bila diatas bumi ini ada seorang muslim yang menyeru kepada kebaikan, niscaya Allah mengabulkan baginya akan ajakanya tersebut atau Allah akan menghilangkan darinya keburukan yang diakibatkannya selama ia tidak mengajak (dakwah) untuk berbuat dosa atau memutuskan silaturahmi.”(HR. Tirmidzi)


DAFTAR PUSTAKA

Asep Jihad dan Abdul Haris. (2009). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta : Multi Pressindo
Hamalik, Oemar. (1995). Metode Belajar Dan Kesulitan -  Kesulitan Belajar. Bandung : Tarsito
Nawawi ,Hadari. (1998). Administrasi sekolah. Jakarta : Galio Indonesia
Sardiman. (1996). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Grafindo.
Slameto (1998). Belajar dan factor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta
Syah , Muhibbin. 2013. Psikologi Pendidikan.Bandung: PT. Remaja Rosda Karya
Tardif, Richard.1987. The Penguin Macquarie Dictionary of Australian Education. Australia: Ringwood Victoria: Penguin Books Ltd.
Tohirin (2005). Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Jakarta : PT. Raja Grafindo  
Wiyono, Bambang Budi, dan Tumardi. 2003. Evaluasi Pembelajaran. Malang: Elang Mas.


[1]Muhibbin Syah. 2013. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, h.139.
[2] Richard Tardif. 1987. The Penguin Macquarie Dictionary of Australian Education. Australia: Ringwood Victoria: Penguin Books Ltd.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar