Nama :
Mayuriko Olivia Pertiwi
NIM :
11140163000019
Kelas :
Fisika 2 A
Mata Kuliah :
Psikologi Pendidikan
Alamat Blog :
mayurikooliviapertiwi.blogspot.com
UIN
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
PRESTASI
BELAJAR
[Gambar 1] http://www.kesekolah.com/artikel-dan-berita/pendidikan/cara-belajar-yang-efektif-untuk-meraih-prestasi.html
1. Pengertian
Prestasi Belajar
[Gambar 2] http://www.belajarbagus.com/2015/04/pengertian-prestasi-belajar.html
Menurut
Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni (2008 : 18) prestasi merupakan hasil belajar
yang berasal dari infomasi yang telah diperoleh pada tahap proses belajar
sebelumnya. Menurut Asep Jihat
(2009:1) belajar adalah kegiatan berproses dan merupakan unsur yang sangat
fundamental dalam penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. sedangkan
menurut Sardiman (1996:22) belajar merupakan tingkah laku atau penampilan
dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan,
meniru dan sebagainya. Prestasi belajar yang sering disebut juga hasil
belajar yang artinya apa yang telah dicapai oleh suatu siswa setelah melakukan
kegiatan balajar yang mencakup aspek kongnitif, afektif dan psikomotor
(Tohirin, 2005 : 151).
Prestasi siswa
dapat diartikan hasil yang diperoleh karena adanya aktivitas belajar yang telah
dilakukan. Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari
kegiatan belajar karena kegiatan belajar merupakan proses sedangkan prestasi
merupakan hasil dari proses belajar mengajar. Menurut Hadari Nawawi (1998 :100)
Prestasi belajar adalah tingkatan keberhasilan dalam mempelajari materi
pelajaran disekolah yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil
tes.
Menurut Oemar
Hamalik (2003:146) untuk mengetahui sejauh mana prestasi belajar siswa maka
perlu diadakan pengukuran secara :
a.
Penilaian (assessment) adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk mengukur prestasi belajar
(achievement) siswa sebagai hasil dari
suatu program intruksional.
b.
Pengukuran (measurement) berkenaan
dengan pengumpulan data deskriptif tentang produk siswa dan atau tingkah laku siswa,
dan
Menurut Slameto
(1998 : 56) mengemukakan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi
belajar banyak jenisnya tetapi dapat digolongkan menjadi dua yaitu faktor
interen dan faktor eksteren. Secara rinci faktor tersebut adalah sebagai berikut
:
a.
Faktor intern, meliputi :
1)
Faktor jasmani yang terdiri atas faktor kesehatan dan
cacat tubuh
2)
Faktor psikologi yang terdiri atas intelegensi,
perhatian, minat, bakat, motif,
kematangan, dan kelemahan.
b.
Faktor ekstern, meliputi :
1)
Faktor keluarga terdiri atas cara orang tua mendidik,
relasi antara anggota keluarga, suasana rumah tangga dan keadaan ekonomi
keluarga.
2)
Faktor sekolah terdiri atas metode mengajar,
kurikulum, relasi guru dengan siswa, disiplin, keadaan gedung, metode mengajar,
dan tugas belajar
3)
Faktor masyarakat terdiri atas kegiatan siswa dalam
masyarakat, media masa, temen bergaul, bentuk kehidupan masyarakat.
Menurut Muhibbin Syah (2006 : 197) tujuan evaluasi
adalah sebagai berikut :
a.
Untuk mengetahui tingkat kemajuan yang telah diketahui
siswa dalam kurun waktu proses belajar tertentu. Sehingga guru dapat mengetahui
kemajuan perubahan tingkah laku siswa
sebagai hasil proses pembelajaran.
b.
Untuk mengetahui
posisi atau kedudukan siswa dalam kelompok kelasnya. posisi yang dimaksud
adalah mutu kemampuan yang dimiliki siswa di kelas jika dibandingkan dengan
teman – temen lainnya.
c.
Untuk mengetahui tingkat usaha yang dilakukan siswa
dalam belajar. Maka dengan evaluasi guru dapat mengetahui usaha yang dilakukan
siswa apakah efisien atau tidak dalam usaha mencapai prestasi.
d.
Untuk mengetahui sejauh mana siswa telah
mendayagunakan kemampuan dan kecerdasan yang dimiliki untuk keperluan belajar
dalam usaha mencapai prestasi belajar.
e.
Untuk mengetahui keefektifan metode mengajar yang
telah digunakan guru dalam proses belajar mengajar.
2. Evaluasi Prestasi Belajar
[Gambar 3] http://avantiltda.com/analisis-hasil-evaluasi-belajar.htm
Definisi
evaluasi ialah penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan
yang telah ditetapkan dalam sebuah program.[1]
Padanan kata evaluasi adalah Assessment yang menurut Tardif (1989) berarti
proses penilaian untuk menggambarkan prestasi yang dicapai seorang siswa sesuai
dengan kriteria yang telah ditetapkan. Selain kata evaluasi dan assessment, ada pula kata lain yang sama
arti dan relatif lebih mahsyur dalam dunia pendidikan yakni kata tes, ujian,
dan ulangan.[2]
3. Tujuan
dan Prinsip Evaluasi Belajar
a.
Tujuan dan Fungsi Evaluasi
Tujuan evaluasi:
1) Untuk
mengetahui tingkat kemampuan yang telah dicapai oleh siswa dalam suatu kurun
waktu proses belajar tertentu.
2) Untuk
mengetahui posisi atau kedudukan seorang siswa dalam kelompok kelasnya.
3) Untuk
mengetahui tingkat usaha yang dilakukan siswa dalam belajar.
4) Untuk
mengetahui segala upaya siswa dalam mendayagunakan kapasitas kognitifnya untuk
keperluan belajar.
5) Untuk
mengetahui tingkat daya guna dan hasil guna metode mengajar yang telah
digunakan guru dalam proses belajar -mengajar.
[Gambar 4] http://fandyhermanto.blogspot.com/2013/01/sisdiknas-compang-camping-dan-mendesak.html
Berdasarkan
UU Sikdiknas No. 20 Tahun 2003 Pasal 58 ayat 1, evaluasi hasil belajar peserta
didik dilakukan untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil peserta
didik secara berkesinambungan. Evaluasi
bukan hanya saat ulangan, namun pada setiap saat.
Fungsi
evaluasi:
1) Fungsi
administrasi untuk penyusunan daftar nilai dan pengisian buku rapor.
2) Fungsi
promosi untuk menetapkan kenaikan atau kelulusan.
3) Fungsi
diagnostik untuk mengidentifikasi kesulitan belajar siswa dan adanya
perencanaan program remedial teaching (pengajaran perbaikan).
4) Fungsi
BK untuk pasokan siswa yang memerlukan BK.
5) Fungsi
bahan pertimbangan kurikulum, metode dan alat-alat proses belajar-mengajar.
Menurut Wiyono dan Tumardi (2003:8—10),
prinsip-prinsip evaluasi pembelajaran adalah sebagai berikut.
1) Komprehensif
Kegiatan evaluasi pembelajaran
hendaknya dilaksanakan secara komprehensif, artinya mencakup seluruh aspek
pribadi siswa, baik aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik.
2) Mengacu pada Tujuan
Tujuan merupakan kriteria utama yang
menentukan arah kegiatan evaluasi. Sasaran kegiatan evaluasi adalah untuk
melihat tercapai tidaknya pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
3) Objektif
Artinya, evaluasi yang dilaksanakan
memang benar-benar sesuai dengan kenyataan yang ada. Apabila hasil evaluasi
pembelajaran yang diperoleh siswa tertentu adalah A, maka apabila dievaluasi
oleh pendidik lain juga memperoleh nilai A.
4) Kooperatif
Dalam melaksanakan evaluasi
pembelajaran, juga harus bekerja sama dengan semua pihak yang terlibat dalam
kegiatan evaluasi. Pihak-pihak tersebut bisa guru, petugas bimbingan, orang
tua, wali kelas, tenaga administrasi, kepala sekolah, atau bahkan siswa
sendiri.
5) Kontinuitas
Evaluasi pembelajaran juga harus
dilaksanakan secara terus-menerus atau berkesinambungan selama proses
pelaksanaan pembelajaran. Evaluasi pembelajaran tidak hanya ditujukan pada
hasil akhir yang dicapai, melainkan harus dilakukan sejak penyusunan rencana
sampai tahap pelaporan akhir, bahkan sampai tindak lanjut.
6) Praktis, Ekonomis, dan Mendidik
Evaluasi pembelajaran yang baik harus
mudah dilaksanakan, rendah biaya, waktu dan tenaga, dan bisa mencapai tujuan
secara optimal. Kegiatan evaluasi pembelajaran juga harus bisa memberikan
motivasi kepada siswa untuk meningkatkan prestasi belajarnya.
4.
Ragam
Evaluasi
a. Pre
test dan post test.
b. Evaluasi
prasyarat.
c. Evaluasi
diagnostik.
d. Evaluasi
formatif.
e. Evaluasi
sumatif.
f.
UAN/UN.
a.
Syarat
dan Ragam Alat Evaluasi
1) Syarat
Alat Evaluasi
a)
Reabilitas.
Tahan
uji dan dapat dipercaya, serta konsisten terhadap hasil.
b)
Validasi.
Keabhasan, maksudnya
megukur sesuai dengan konteks pembelajaran (eksakta atau sosial).
2) Ragam
Alat Evaluasi
a)
Bentuk objektif.
1. Tes
benar-salah.
2. Tes
pilihan berganda.
3. Tes
pencocokan (menjodohkan).
4. Tes
isian.
5. Tes
pelengkapan (melengkapi).
b)
Bentuk subjektif.
Biasanya menggunakan
tes essai, yang dianggap lebih memungkinkan untuk penilaian subjektif.
5. Macam
– Macam Evaluasi Belajar
a.
Macam-macam evaluasi berdasarkan tujuan
dibedakan atas lima jenis evaluasi :
1)
Evaluasi diagnostik
Evaluasi diagnostik adalah evaluasi
yang di tujukan untuk menelaah kelemahan-kelemahan siswa beserta faktor-faktor penyebabnya.
2)
Evaluasi selektif
Evaluasi selektif adalah evaluasi yang
di gunakan untuk memilih siwa yang paling tepat sesuai dengan kriteria program
kegiatan tertentu.
3)
Evaluasi penempatan
Evaluasi penempatan adalah evaluasi
yang digunakan untuk menempatkan siswa dalam program pendidikan tertentu yang
sesuai dengan karakteristik siswa.
4)
Evaluasi formatif
Evaluasi formatif adalah evaluasi yang
dilaksanakan untuk memperbaiki dan meningkatan proses belajar dan mengajar.
5)
Evaluasi sumatif
Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang
dilakukan untuk menentukan hasil dan kemajuan belajar siswa.
b.
Macam- macam evaluasi berdasarkan
sasaran :
1)
Evaluasi konteks
Evaluasi yang ditujukan untuk mengukur
konteks program baik mengenai rasional tujuan, latar belakang program, maupun
kebutuhan-kebutuhan yang muncul dalam perencanaan.
2)
Evaluasi input
Evaluasi yang diarahkan untuk
mengetahui input baik sumber daya maupun strategi yang digunakan untuk mencapai
tujuan.
3)
Evaluasi proses
Evaluasi yang di tujukan untuk melihat
proses pelaksanaan, baik mengenai kalancaran proses, kesesuaian dengan rencana,
faktor pendukung dan faktor hambatan yang muncul dalam proses pelaksanaan, dan
sejenisnya.
4)
Evaluasi hasil atau produk
Evaluasi yang diarahkan untuk melihat
hasil program yang dicapai sebagai dasar untuk menentukan keputusan akhir,
diperbaiki, dimodifikasi, ditingkatkan atau dihentikan.
5)
Evaluasi outcom atau lulusan
Evaluasi yang diarahkan untuk melihat
hasil belajar siswa lebih lanjut, yakni evaluasi lulusan setelah terjun ke
masyarakat.
c.
Macam-macam evalusi berdasarkan lingkup
kegiatan pembelajaran :
1)
Evaluasi program pembelajaran
Evaluasi yang mencakup terhadap tujuan
pembelajaran, isi program pembelajaran, strategi belajar mengajar, aspe-aspek
program pembelajaran yang lain.
2)
Evaluasi proses pembelajaran
Evaluasi yang mencakup kesesuaian
antara peoses pembelajaran dengan garis-garis besar program pembelajaran yang
di tetapkan, kemampuan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran, kemampuan
siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
3)
Evaluasi hasil pembelajaran
Evaluasi hasil belajar mencakup tingkat
penguasaan siswa terhadap tujuan pembelajaran yang ditetapkan, baik umum maupun
khusus, ditinjau dalam aspek kognitif, afektif, psikomotorik.Jenis evaluasi
berdasarkan objek dan subjek evaluasi.
d.
Berdasarkan objek :
1)
Evaluasi input
Evaluasi terhadap siswa mencakup
kemampuan kepribadian, sikap, keyakinan.
2)
Evaluasi transformasi
Evaluasi terhadap unsur-unsur
transformasi proses pembelajaran anatara lain materi, media, metode dan lain-lain.
3)
Evaluasi output
Evaluasi terhadap lulusan yang mengacu
pada ketercapaian hasil pembelajaran.
e.
Berdasarkan subjek :
1)
Evaluasi internal
Evaluasi yang dilakukan oleh orang
dalam sekolah sebagai evaluator, misalnya guru.
2)
Evaluasi eksternal
Evaluasi yang dilakukan oleh orang luar
sekolah sebagai evaluator, misalnya
orangtua, masyarakat.
6. Ayat dan Hadits yang Menerangkan
tentang Prestasi Belajar
[Gambar 5] http://www.bimbingan.org/ayat-al-quran-dan-hadis-yang-berhubungan-dengan-ilmu-dan-berilmu.htm
a. Sesungguhnya dalam penciptaan langit
dan bumi, dan silih bergantinya siang dan malam terdapat tanda-tanda bagi orang-orang
yang berakal, (yaitu)
orang-orang yang mengingat
Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan
langit dan bumi (seraya berkata) : Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.(Q.S. Ali Imran
: 190 - 191)
b. Bertaqwalah kepada Allah dan ikhlaskan
niat niscaya Allah akan membukakan pintu pemahaman kepadamu dan akan
mengajarkan padamu apa yang belum kamu ketahui serta mempermudahkanmu menuju
jalan prestasi. Allah berfirman:
c. “……Dan bertakwalah kepada Allah; Allah
mengajarmu; dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”(QS. Al-Baqarah : 282)
d. “…….Dan orang-orang yang mendalam
ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyabihat,
semuanya itu dari sisi Tuhan kami." Dan tidak dapat mengambil pelajaran
(daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal.”(QS. Al-Imran: 7).
e. Rasulullah saw. bersabda, “Siapa yang
menempuh jalan untuk menuntut ilmu, niscaya Allah memudahkan baginya jalan
menuju surga. Para malaikat meletakkan sayap-sayap mereka kepada penuntut ilmu
sebagai ungkapan rasa senang terhadap mereka. Dan seorang yang berilmu
pengetahuan akan dimintakan istighfar baginya oleh para makhluk yang ada
dilangit dan yang ada dibumi, hingga ikan paus di air. Keutamaan seorang yang
berilmu pengetahuan dengan seorang yang ahli ibadah, adalah seperti keutamaan
bulan dibandingkan planet-planet yang lain. Para ulama adalah pewaris para
nabi. Dan para nabi tidak mewariskan dinar atau dirham, tapi mewarisi ilmu.
Maka siapa yang mengambil ilmu itu, niscaya ia telah mendapatkan keberuntungan
yang besar.”(HR. Abu Dawud dan at-Tirmidzi)
[Gambar 6] http://www.1mobile.co.id/hadits-keutamaan-menuntut-ilmu-1715414.html
f. Tujuan yang paling tinggi bagi pendidik
dan pelajar muslim adalah mendirikan agama Allah diatas muka bumi ini, dan
bekerja dengan ikhlas bagi-Nya semata. Sesuai dengan firman Allah swt.,
﴾١٦٢إِنَّ
صَلاَتِي
وَنُسُكِي
وَمَحْيَايَ
وَمَمَاتِي
لِلّهِ
رَبِّ
الْعَالَمِينَ
﴿
قُلْ
Katakanlah: "Sesungguhnya shalatku,
ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta
alam,”(al-An’aam: 162)
g. Ini adalah tujuan yang mulia yang tak
mungkin terwujud kecuali melalui pelajar yang religius, berprestasi, dan
disertai komposisi ilmu pengetahuan yang bermanfaat dan terpuji serta dengan
didukung oleh fasilitas-fasilitas material yang diperlukanya. Bukan semata
dengan semangat fanatik, emosi, dan perasaan saja.
h. Penuntut ilmu mempunyai kedudukan yang
mulia dimata islam
Allah telah berfirman:
“….Katakanlah: "Adakah sama
orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?"
Sesungguhnya orang yang berakal lah yang dapat menerima pelajaran.’” (QS.
Az-Zumar: 9)
i. Dan Rasulullah saw. telah bersabda:
“Barangsiapa yang keluar (berpergian)
dalam rangkaian mencari ilmu, maka ia berada di jalan Allah hingga ia kembali.”
(HR. Tirmidzi).
j. Berakhlaklah dengan akhlak yang mulia
diantaranya cinta damai, tawadhu, sabar, rajin, bersungguh-sungguh serta
berjuang, karena semua itu adalah diantara motif untuk faham, hafal, dan
berprestasi. Allah Yang Maha Memberkahi dan Maha Tinggi berfirman dalam konteks
memberikan sanjungan kepada Nabi Muhammad saw.:
﴾٤وَإِنَّكَ
لَعَلى
خُلُقٍ
عَظِيمٍ
﴿
“Dan sesungguhnya kamu benar-benar
berbudi pekerti yang agung.”(al-Qalam: 4)
k. Tentukan targetmu, buatlah rancangan
pada waktumu, aturlah waktu belajarmu, karena semua ini akan mempersiapkanmu
untuk belajar secara produktif. Allah swt. berfirman:
﴾٤٩إِنَّا
كُلَّ
شَيْءٍ
خَلَقْنَاهُ
بِقَدَرٍ
﴿
“Sesungguhnya Kami menciptakan segala
sesuatu menurut ukuran.”(QS. Al-Qamar :49)
l. Tekunlah belajar, pergunakan teknologi
modern sebagai alat bantu guna menjadi pelopor dan pemegang tonggak
kepemimpinan. Allah swt. berfirman:
﴾١٢٨إِنَّ
اللّهَ
مَعَ
الَّذِينَ
اتَّقَواْ
وَّالَّذِينَ
هُم
مُّحْسِنُونَ
﴿
“Sesungguhnya Allah beserta orang-orang
yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan.”(QS. An-Nahl:128)
m. Rasulullah saw. Bersabda:
“Allah mencintai seseorang yang apabila
ia mengerjakan suatu pekerjaan maka ia mengerjakanya dengan sempurna.”(HR.
Baihaqi)
n. Bergegaslah untuk selalu menghadiri
pelajaran, karna ini adalah diantara jalan menuju kesempurnaan dalam memahami
kecepatan dalam mengingat, dan ketepatan dalam menjawab soal. Allah Yang Maha
Mulia Lagi Maha Agung berfirman sekaligus menjelaskan tujuan dari mempelajari
agama dan menghadiri majelis ilmu:
“…Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap
golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka
tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah
kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.”(QS. At-Taubah: 122).
Rasulullah saw. menjelaskan juga tentang keutamaan majelis ilmu dan majelis Zikir dalam sabda, “Sesungguhnya sekelompok orang yang duduk dalam majelis zikir karena Allah Yang Maha Mulia Lagi Maha Agung itu mereka akan dinaungi oleh para malaikat, mereka dikaruniai rahmat serta akan turun pada mereka ketentraman. Allah akan menyebut sebagai orang yang berada disisi-Nya.”(HR. Muslim).
“Majelis
ilmu itu lebih baik daripada ibadah selama tujuh puluh tahun.”(Muttafaq’alaih)
o. Kurangi rasa takutmu pada ujian,
pertajam semangatmu bertawakallah kepada Allah, perbanyak zikir kepada Allah
sekaligus berdo’a , semua ini merupakan diantara faktor kesuksesan didalam
ujian. Allah berfirman :
“ Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam
hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan
suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang
lalai.”(QS. Al-A’raaf: 205)
-Dalil dari as-Sunnah adalah sabda Rasulullah saw.,
-Dalil dari as-Sunnah adalah sabda Rasulullah saw.,
“Sesungguhnya bila diatas bumi ini ada
seorang muslim yang menyeru kepada kebaikan, niscaya Allah mengabulkan baginya
akan ajakanya tersebut atau Allah akan menghilangkan darinya keburukan yang
diakibatkannya selama ia tidak mengajak (dakwah) untuk berbuat dosa atau
memutuskan silaturahmi.”(HR. Tirmidzi)
DAFTAR PUSTAKA
Asep Jihad dan
Abdul Haris. (2009). Evaluasi
Pembelajaran. Yogyakarta : Multi Pressindo
Hamalik, Oemar.
(1995). Metode Belajar Dan Kesulitan -
Kesulitan Belajar. Bandung : Tarsito
Nawawi ,Hadari. (1998). Administrasi sekolah. Jakarta : Galio
Indonesia
Sardiman. (1996). Interaksi dan Motivasi Belajar
Mengajar. Jakarta: PT. Grafindo.
Slameto (1998). Belajar dan factor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta :
Rineka Cipta
Syah , Muhibbin. 2013. Psikologi
Pendidikan.Bandung: PT. Remaja Rosda Karya
Tardif, Richard.1987. The
Penguin Macquarie Dictionary of Australian Education. Australia: Ringwood
Victoria: Penguin Books Ltd.
Tohirin (2005).
Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama
Islam. Jakarta : PT. Raja Grafindo
Wiyono, Bambang Budi, dan Tumardi.
2003. Evaluasi Pembelajaran. Malang: Elang Mas.
[1]Muhibbin Syah.
2013. Psikologi Pendidikan. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya, h.139.
[2] Richard Tardif.
1987. The Penguin Macquarie Dictionary of
Australian Education. Australia: Ringwood Victoria: Penguin Books Ltd.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar