Minggu, 31 Januari 2016

Dandelion (3)



Karena kisah bahagia lebih menyenangkan untuk diingat, kenapa kita betah berselimutkan kesedihan? Seperti mengalungkan selimut di pundakmu kemanapun kamu pergi. Kamu tahu bahwa mengingat kenangan indah adalah hal yang baik ‘kan? Jangan biarkan dirimu terlihat malang bak cerita drama korea itu. Melihatmu selalu ceria adalah pesona yang membuatmu berbeda dari yang lain. :)




Kesedihan Akan Selalu Menyapamu, Walau Kamu Mencoba Cuek pun Ia Akan Terus Mencoba Membuatmu Berkawan Dengannya

  
Yahh, kamu bukan satu-satunya yang ditimpa masalah, kadang kita merasa kitalah yang paling malang. “Coba elo di posisi gw.” Mungkin ini yang sering kita katakan ketika yang lain mencoba menghibur.

Hey, Tuhan adil termasuk memberi ujian, bukan kamu saja. Bahkan, di luar sana banyak yang lebih berat jika kamu mau menghilangkan egomu untuk mengakuinya. Toh, seluruh permasalahan yang ada di dunia ini tidak menimpamu kan? Maka lebih seringlah bersyukur.

Kamu ingat sekarang sudah usia berapa? Masalah yang telah lalu terlewatkan juga ‘kan pada akhirnya? Maka masalahmu yang kini sedang kamu ratapi sambil mendengar lagu-lagu galau didepan jendela yang basah dengan air hujan juga akan kau lewati. Ini bagaikan berjalan di eskalator yang di sisi-sisinya ada saja gangguan yang menunggu, tapi toh kamu terus berjalan dan bisa melewatinya.

Hidup bahkan duniamu takkan kiamat begitu saja karena masalahmu itu, ‘kan? Allah itu baik, mengapa kamu masih saja mengingkarinya dan berdrama ria.

Karena Tak Di Dengarkan adalah Hal yang Cukup Menyakitkan, Maka Jadilah Pendengar yang Baik


Belum lega rasanya kalau belum berbagi cerita. Harapan pertama adalah temanmu mau mendengarkanmu, harapan kedua dia peka untuk memberikan kamu semangat, dan harapan selanjutnya adalah bonus saja siapa tahu dia punya masukkan yang brilian.

Yahh, sakit hati bagian manusiawi dari manusia, bukan? Niatnya mengurangi sakit hati tapi justru sering dibuat sakit berkali lipat. Ketika niat ingin cerita, justru dicuekkin, atau responnya datar-datar saja. “Iiihhhh, gak peka apa, orang lagi sedih bukannya dihibur malah dibikin tambah bete, lo temen apa bukan sih!!!”

Tapi toh tidak semua orang punya waktu dan mood yang pas kan untuk meladeni kita? Hey, mari kita dewasa. Jadilah pendengar yang baik, berusahalah memberi respon yang melegakan ketika teman sedang butuh kita. Allah tidak buta, dan Ia Maha Adil, suatu saat nanti ketika kamu sedih Ia akan mengirimkan utusa terbaiknya untuk ada di sisimu.

Ketika Kepahitan Menaburkan Virusnya di Hatimu, Jangan Buru-buru Down. Coba Bertahan Sejenak, Karena Hiburan Datang di Saat yang Tepat

Siapa bilang nonton drama korea buang-buang waktu saja? Kadang hiburan datang dari mana saja. Saat lihat si kece di drama dan kelakuan konyolnya, hati kita akan lebih baik, yaaa walau hanya sedikit.


H: Pada akhirnya Jung Hwan pun kalah dengan pesona Sung Joon.
K: Sung Joon yang mana sih?
H: Aktor favorit gw dari dulu. Drama baru dia lagi tayang di Korea haha
K: Aisshhh terlalu mudah berpaling, gak setia.
H: Justru dia yang gw khianatin soalnya setiap ada yang ganteng, yang lama gw lupain hahaha
K: Lah, yaiya gw kan emang nyindir lo wkwkwk. Feeling gw kok doi jodoh gw ya?
H: Yee dia pacar gw, yang lain selingkuhan gw
K: Ngakak gw wkwk kenapa cowo ganteng dan romantis cuma ada di drma korea ya?
H: Iya, huft makanya gw suka drama karena gw lelah dengan realita hidup wkwkwk

Yahh, hiburan bisa datang dari mana saja kan. Menangislah kalau itu membuatmu lebih baik, tak ada yang salah, tapi mari kita coba cari cara lain untuk tetap tersenyum.

Baiklah, Menyalahkan Orang Lain Kadang Perlu untuk Membuatmu Merasa Baikkan. Tapi Toh Kita Juga Harus Melakukan Perbaikkan


Di dunia ini bukan kamu saja yang sempurna sehingga kamu yang selalu benar. Kamu punya sisi benar, tapi terkadang tanpa disadari kita membuat kesalahan dan menyakiti orang lain walau kita tak meniatkannya sedikitpun.

Cukup sekian untuk menyalahkan orang lain. Mari ikhlaskan, Allah saja masih memberi kebaikan yang tiada hingga padahal sudah berapa kali kita mengabaikanNya, tak terhitung. Mungkin ini caraNya untuk membuat kita berbenah kembali, nyata-nyatanya Dia rindu saat-saat kita khusyu’ beribadah, memohon ampunan, perlindungan, pertolongan, dan banyak doamu yang tentunya membuatmu duduk manis menikmati romantisme komunikasi denganNya.

Sungguh romantis ya Allah? Tak terhidung kita mengabaikanNya, mengingkariNya, tapi Dia masih saja dengan manisnya memanggil kita untuk berlari kembali ke pelukanNya dan Ia masih saja mau untuk sekedar menengok kita. Subhanallah... :’)

Mari kita kembali mengurus urusan ukhrawi kita... Mungkin sudah lama kita melupannya, syukurlah Allah berbaik hati mengingatkan, sehingga kita tak kebablasan sampai nanti habis waktunya.

Aku Tahu Kamu Telah Memperbaiki Diri, Bahkan Kamu Tak Seburuk yang Orang Nilai


Sampai kapanpun, sebaik apapun yang kamu lakukan pastiiiii saja ada yang tidak suka, mencela, dan mencari-cari kesalahanmu. “Kurang apa lagi aku????” Hhush, dunia ini adil akan adaaa saja ujian untuk menilai apakah kamu sudah layak naik kelas atau belum. :)

“Tak perlu bersikeras menjelaskan siapa dirimu, karena yang mencintaimu tak membutuhkan itu, dan yang membencimu takkan percaya itu.” (Ali  bin Abi Thalib)

Aku tahu rasanya ketika orang menilaimu demikian dan demikian, sementara kamu tidak merasa seperti itu dan kamu telah berbenah diri, rasanya ingin kamu katakan bahwa kamu tak demikian dan ingin kamu buktikan bahwa tak begitu adanya. Kamu tahu? Mereka takkan menggubrismu, karena telinga, lidah, dan perasaan mereka telah terkunci untuk mengakui kesalahan dan membenarkan kebenaran. Kamu takkan jatuh hanya karena penilaian orang lain, ‘kan? Allah akan melindungimu dari berbagai macam kemungkinan yang kamu khawatirkan. :)


Dan kamu beruntung atas banyak hal... :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar