Selasa, 24 Mei 2016

Makalah Paragraf dan Pengembangannya



TUGAS MATA KULIAH BAHASA INDONESIA
PARAGRAF DAN PENGEMBANGANNYA


Disusun Oleh:
Mayuriko Olivia Pertiwi (11140163000019)
Ika Shepti Indriani (11140163000027)
Wiwi Adawiyah (11140163000029)
Kelompok:
3 (Tiga)
Kelas:
Fisika 2 A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2015




KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih, yang telah melimpahkan rahmat, inayah, serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini . Semoga makalah ini dapat bermanfaat, bagi kita semua.
Besar harapan kami agar makalah ini dapat menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini agar dapat lebih baik. Kami mengakui bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan.
Oleh karena itu kami berharap kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini. 

Tangerang Selatan, 24 Maret 2015

Penulis





DAFTAR ISI

Kata Pengantar.............................................................................................. i
Daftar Isi....................................................................................................... 1
Bab I Pendahuluan........................................................................................ 3
A.     Latar Belakang.................................................................................. 3
B.     Tujuan.............................................................................................. 3
C.     Rumusan Masalah............................................................................. 4
Bab II Landasan Teori.................................................................................. 5
A.     Pengertian Paragraf.......................................................................... 5
B.     Ciri-ciri Paragraf.............................................................................. 5
C.     Fungsi Paragraf................................................................................ 6
D.     Syarat-syarat Pembentukan Paragraf................................................ 6
Bab III Pembahasan...................................................................................... 8
A.     Jenis-jenis paragraf......................................................................... 8
1.      Berdasarkan Sifat dan Tujuannya.............................................. 8
a.       Paragraf Pembuka................................................................. 8
b.      Paragraf Penghubung............................................................ 8
c.       Paragraf Penutup................................................................... 8
2.      Berdasarkan Letak Gagasan Utamanya...................................... 9
a.       Paragraf Deduktif.................................................................. 9
b.      Paragraf Induktif................................................................... 9
c.       Paragraf Campuran............................................................... 10
d.      Paragraf Deskriptif/ Naratif/ Tersebar................................... 11
3.      Berdasarkan Sifat Isinya............................................................ 11
a.       Eksposisi............................................................................... 11
b.      Argumentasi.......................................................................... 12
c.       Persuasi................................................................................. 12
d.      Narasi.................................................................................... 13
e.       Deskripsi............................................................................... 14
4.      Berdasarkan Pola Pengembangannya......................................... 15
a.       Paragraf Analogi................................................................... 15
b.      Paragraf Generalisasi............................................................. 16
c.       Paragraf Sebab Akibat........................................................... 17
d.      Paragraf Akibat Sebab........................................................... 17
B.     Metode Pengembangan Paragraf..................................................... 18
a.      Pengembangan Paragraf Klimaks dan Antiklimaks........... 18
b.      Pengembangan Paragraf Alamiah...................................... 19
c.       Pengembangan Paragraf Deduksi-Induksi.......................... 19
d.      Pengembangan Paragraf Analogi....................................... 20
e.       Pengembangan Paragraf Komparatif dan Kontrastif........ 21
f.        Pengembangan Paragraf Klasifikasi................................... 21
g.      Pengembangan Paragraf Sebab-Akibat.............................. 22
Bab IV Penutup........................................................................................... 25
A.     Kesimpulan.................................................................................... 25
B.     Saran............................................................................................. 27
Daftar Pustaka............................................................................................ 28















BAB I
PENDAHULUAN

A.                Latar Belakang
Pembuatan makalah ini, dilatarbelakangi oleh tugas mata kuliah Bahasa
Indonesia yang sedang dipelajari dan ditugaskan oleh dosen mata kuliah untuk membahas topik mengenai “Paragraf dan Pengembangannya”.
Seperti yang kita ketahui bahwa topik yang ada pada suatu tulisan, terkadang menjadi sesuatu yang sangat rumit untuk dipahami. Dari mulai menentukan kalimat utama, gagasan utama, bahkan ide pokok yang terkandung dalam suatu tulisan.
Untuk menentukan suatu gagasan utama tersebut, bisa kita pelajari atau review kembali dari materi tentang Paragraf dan Pengembangannya. Dari suatu jenis paragraf, kita dapat menentukan gagasan utama. Seperti yang kita ketahui jenis paragraf ada perkembangannya yaitu tergantung pada penempatan kalimat topik, bentuk kalimat topik, dan cara mengembangkan kalimat topik. Dari hal tersebut kita dapat menentukan kalimat inti dari suatu paragraf.
Hal ini dapat memudahkan kita untuk mengerti akan maksud dari paragraf tersebut. Dalam metode membaca cepat, hal ini dapat membantu dalam meningkatkan membaca cepat untuk memperoleh informasi yang jelas dan aktual.

B.                Tujuan
Tujuan dalam membuat makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia.
                                                                              
C.                Rumusan masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan paragraf?
2.      Apa ciri-ciri dari paragraf?
3.      Apa fungsi dari paragraf?
4.      Apa saja jenis-jenis paragraf?
5.      Apa saja metode pengembangan paragraf?
BAB II
LANDASAN TEORI


A.                Pengertian Paragraf
Paragraf mempunyai beberapa pengertian: (1) paragraf ialah karangan mini. Artinya, semua unsur karangan yang panjang ada dalam paragraf; (2) paragraf adalah satuan bahasa yang terdiri dari beberapa kalimat yang tersusun secara runtut, logis, dalam satu kesatuan ide yang tersusun lengkap, utuh, dan padu; (3) paragraf merupakan bagian dari suatu karangan yang terdiri dari sejumlah kalimat yang mengungkapkan suatu informasi dengan pikiran utama sebagai pengendalinya dan pikiran penjelas sebagai pendukungnya; dan (4) paragraf yang terdiri atas satu kalimat berarti yang tidak menunjukkan ketuntasan atau kesempurnaan.[1]
Sekalipun tidak sempurna, paragraf yang terdiri satu kalimat dapat dipergunakan. Paragraf satu kalimat ini dapat dipakai sebagai peralihan antarparagraf, sekaligus memperbesar efek dinamika bahasa. Akan tetapi, sebagai kesatuan gagasan menjadi suatu bentuk ide yang utuh dan lengkap, paragraf hendaklah dibangun dengan sekelompok kalimat yang saling berkaitan dan mengembangkan satu gagasan.[2]
Paragraf adalah seperangkat kalimat yang membicarakan suatu gagasan atau topik. Kalimat-kalimat dalam paragraf memperlihatkan kesatuan pikiran atau mempunyai keterkaitan dalam membentuk gagasan atau topik tersebut.[3]

B.                Ciri-ciri Paragraf
Ciri-ciri paragraf diantaranya sebagai berikut:
1.        Kalimat pertamanya bertakuk atau letaknya agak ke dalam lima ketukan spasi.
2.        Paragraf menggunakan pikiran utama (gagasan utama) yang dinyatakan dalam kalimat topik.
3.        Setiap paragraf menggunakan sebuah kalimat topik dan selebihnya merupakan kalimat pengembang yang berfungsi menjelaskan, menguraikan, atau menerangkan pikiran utama yang ada dalam kalimat topik.
4.        Paragraf menggunakan pikiran penjelas (gagasan penjelas) yang dinyatakan dalam kalimat penjelas. Kalimat ini berisi detail-detail kalimat topik. Paragraf hanya berisi satu kalimat topik dan beberapa kalimat penjelas. Setiap kalimat penjelas berisi detail yang sangat spesifik dan tidak mengulang pikiran penjelas lainnya.[4]

C.                Fungsi Paragraf
1.      Mengekspresikan gagasan tertulis dengan memberikan bentuk suatu pikiran dan  perasaan ke dalam serangkaian kalimat yang tersusun secara logis dalam suatu kesatuan.
2.      Menandai peralihan (pergantian) gagasan baru bagi karangan yang terdiri dari beberapa paragraf, ganti paragraf berarti ganti pikiran.
3.      Memudahkan pengorganisasian gagasan bagi penulis dan memudahkan pemahaman bagi pembacanya.
4.      Memudahkan pengembangan topik karangan ke dalam satuan-satuan unit pikiran yang lebih kecil.
5.      Memudahkan pengendalian variabel terutama karangan yang terdiri dari beberapa variabel.[5]


D.    Syarat-syarat Pembentukan Paragraf
1.        Kesatuan
Apa yang dimaksud dengan kesatuan dalam paragraf yaitu semua kalimat yang membina paragraf itu secara bersama-sama menyatakan suatu hal, suatu tema tertentu. Sementara yang dimaksud dengan kesatuan ialah paragraf tersebut harus memperhatikan dengan jelas suatu maksud atau sebuah tema tertentu.[6]

2.        Koherensi
Apa yang dimaksud dengan koherensi ialah kekompakkan hubungan antara sebuah kalimat dan kalimat yang lain yang membentuk paragraf itu, atau koherensi atau kepaduan yang baik dari aspek makna. Kepaduan yang baik terjadi apabila hubungan timbal balik antara kalimat-kalimat yang membina paragraf itu baik, wajar, dan mudah dipahami tanpa kesulitan.[7]
















BAB III
PEMBAHASAN

A.                Jenis- jenis Paragraf

1.    Berdasarkan Sifat dan Tujuannya

a.      Paragraf Pembuka
Tiap jenis karangan akan mempunyai paragraf yang membuka atau menghantarkan karangan itu, atau mengantar pokok pikiran dalam bagian karangan itu. Oleh sebab itu sifat-sifat dari paragraf semacam ini harus menarik minat dan perhatian pembaca, serta sanggup menyiapkan pikiran pembaca kepada apa yang akan segera diuraikan. Paragraf pembuka yang pendek jauh lebih baik, karena paragraf-paragraf yang panjang hanya akan menimbulkan kebosanan.[8]

b.      Paragraf Penghubung
Paragraf penghubung ialah semua paragraf yang terdapat antara paragraf pembuka dan penutup. Inti persoalan yang akan dikemukakan penulis terdapat dalam paragraf-paragraf ini. Oleh sebab itu, dalam membentuk paragraf penghubung harus diperhatikan agar hubungan antarparagraf dengan paragraf itu teratur, serta disusun secara logis.[9]

c.       Paragraf Penutup
Paragraf penutup adalah paragraf yang dimaksudkan untuk mengakhiri karangan atau bagian karangan. Dengan kata lain, paragraf ini mengandung kesimpulan pendapat dari apa yang telah diuraikan dalam paragraf penghubung.[10]

2.        Berdasarkan Letak Gagasan Utamanya

a.        Paragraf Deduktif
Paragraf deduktif adalah paragraf yang gagasan utamanya terletak di awal paragraf. Gagasan utama atau pokok persoalan paragraf itu dinyatakan dalam kalimat pertama.[11]
Contoh paragraf deduktif :
Kegiatan ulang tahun panser biru yang ketiga bahkan mencapai klimaksnya. Ketika mereka menggelar jalan santai sepuluh ribu peserta bahkan membirukan kota Semarang. Apalagi panitia telah menyiapkan doorprize besar besaran. Ada motor , TV , kulkas , VCD player , tape, dan ratusan hiburan lainnya.

b.        Paragraf Induktif
Paragraf induktif adalah paragraf yang gagasan utamanya terletak di akhir paragraf.[12]
Contoh paragraf induktif :
Kita harus membiasakan diri hidup sehat. Hidup sehat dimulai dari sikap cermat dalam segala hal. Salah satunya, kita harus cermat dan teliti ketika mengkonsumsi suatu Produk. Sebagai konsumen, kita harus teliti membaca petunjuk penggunaan atau aturan pakai yang ada dalam kemasan tersebut. Apalagi yang menyangkut dengan kesehatan. Karena kesehatan sangat penting dalam hidup kita.

c.         Paragraf Campuran
Paragraf campuran adalah paragraf yang gagasan utamanya terletak pada kalimat pertama dan kalimat terakhir. Dalam paragraf ini, terdapat dua kalimat utama. Kalimat terakhir paragraf ini merupakan penegasan diri pernyataan yang dikemukakan dalam kalimat pertama.[13]
Contohnya adalah:
Membaca merupakan faktor utama untuk menguasai ilmu pengetahuan. Seseorang yang ingin menguasai ilmu hukum, cukup membaca buku-buku hukum. Ingin memiliki pengetahuan tentang kesehatan, cukup membaca buku-buku kesehatan. Begitu juga ilmu-ilmu pengetahuan yang lain cukup dengan cara membaca buku-buku yang berhubungan erat dengan ilmu tersebut. Sekali lagi membaca merupakan faktor utama untuk menguasai ilmu pengetahuan.

d.        Paragraf Deskriptif/ Naratif/ Tersebar
Paragraf deskriptif atau naratif adalah paragraf yang gagasan utamanya tersebar pada seluruh kalimat. Dengan kata lain, paragraf ini tidak memiliki kalimat utama. Semua kalimatnya merupakan kalimat penjelas dengan gagasan utamanya tersirat pada kalimat-kalimat itu. Jenis paragraf ini umumnya dijumpai pada karangan-karangan deskriptif dan naratif. [14]
Contohnya adalah:
Pagi hari itu aku duduk di bangku panjang dalam taman di belakang rumah. Matahari belum tinggi benar, baru sepenggallah. Sinar matahari menghangatkan badan. Di depanku bermekaran bunga beraneka warna. Kuhirup hawa pagi yang segar sepuasku.



3.        Berdasarkan Sifat Isinya

a.        Eksposisi
Paragraf eksposisi adalah paragraf yang berisi penjelasan-penjelasan atau paparan yang dapat memperluas pengetahuan pembaca.[15]
Contohnya adalah:
Media komunikasi yang digunakan di Indonesia saat ini bermacam-macam. Beberapa di antara media tersebut adalah buku, majalah surat kabar, radio, telepon, dan televisi. Dari segi kualitas, televisi mengungguli media komunikasi lainnya. Televisi bahkan mampu merekam dan menampilkan garis, gambar, dan suara. Televisi bahkan dapat menayangkan suatu peristiwa secara lengkap pada saat peristiwa itu terjadi. Kemampuan yang terakhir ini yang tidak dimiliki oleh media komunikasi lain.

b.        Argumentasi
Paragraf argumentasi adalah paragraf yang berisi pendapat yang disertai dengan pembahasan logis dan diperkuat dengan fakta-fakta sehingga pendapat itu diterima kebenarannya.[16]
Contohnya adalah:
Kerusakan alam merupakan salah satu masalah terbesar yang dihadapi oleh umat manusia pada era modern ini. Hampir setiap hari kita selalu disuguhi berita berbagai macam bencana, seperti banjir, tanah longsor, kekeringan, dan kebakaran hutan. Bencana alam tersebut memakan korban nyawa dan harta. Tumbuhan dan hewan tidak berdosa pun menjadi korban. Peristiwa ini merupakan akibat pola hidup sebagian besar manusia modern yang tidak ramah lingkungan.

c.         Persuasi
Paragraf persuasi adalah paragraf yang berisi imbauan atau ajakan kepada prang-orang tertentu, kelompok, atau masyarakat tentang sesuatu. Agar hal yang disampaikan itu dapat mempengaruhi orang lain, harus pula disertai penjelasan dan fakta-fakta.[17]
Berikut adalah beberapa ciri paragraf persuasif yang sering digunakan dalam berbagai bentuk.
1)      Penulis memahami bahwa pendirian dan pemahaman pembaca dapat diubah.
2)      Berusaha menjelaskan dan menarik kepercayaan pembaca
3)      Berusaha menciptakan kesepakatan atau penyesuaian melalui kepercayaan antara penulis dengan pembaca.
4)      Berusaha menghindari konflik agar kepercayaan tidak hilang dan supaya kesepakatan pendapatnya tercapai.
5)      Menunjukkan fakta-fakta dan data untuk menguatkan argumentasi atau dalil
Contohnya adalah:
Rekan-rekan yang saya cintai, marilah pertemuan ini kita petik hikmahnya. Silaturahmi kali ini hendaknya jangan dipergunakan sebagai pelampiasan pelepas rindu semata-mata. Namun lebih dari itu, jadikan silaturahmi ini sebagai ajang persaudaraan untuk bersama-sama memikirkan, sumbangan apa yang bisa kita berikan pada masyarakat, bangsa, negara, dan agama agar kita senantiasa menjadi orang yang berguna dalam kehidupan di dunia dan diakhirat nanti. Tentu salah satunya adalah pemikiran untuk ikut serta memberikan sumbangan apa yang patut kita berikan kepada Bapak/Ibu Guru kita tercinta yang telah membekali kita berbagai ilmu pengetahuan. Kepada sekolah kita sebagai lembaga tempat kita menuntut ilmu.
d.        Narasi
Paragraf narasi adalah paragraf yang berisi cerita, ada pelaku, peristiwa, konflik, dan penyelesaiannya.[18]
Contohnya adalah:
Suatu siang yang terik terlihat gadis itu berjalan dengan mempercepat langkahnya untuk menuju pintu rumahnya seperti ketakutan akan ada yang memergoki kedatangannya. Dengan susah payah pintu rumah pun di buka, namun mukanya berganti dengan rasa terkejut karena lelaki tersebut yang membukakan pintunya.

e.         Deskripsi
Paragraf deskripsi adalah paragraf yang berisi pengalaman sesuatu yang dilihat, dirasa, didengar, dialami, dan sebagainya sehingga membuat pembaca seolah-olah melihat, merasa, mendengar, dan mengalami apa yang digambarkan.[19]
Contoh paragraf deskripsi:
Alunan nada yang membentuk harmonisasi lagu menggema di halaman kampus Universitas Padjadjaran, Jalan Dipati Ukur, Bandung, Senin (27/8) siang. Lebih dari sepuluh ribu pasang tangan memainkan alat musik tradisional angklung dan memanjakan ribuan pasang telinga yang mendengarnya. Mereka begitu kompak. Permainan mereka begitu memukau para penonton. Acara yang merupakan rangkaian acara Dies  Natalis ke-50 Unpad itu membuat Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, Jero Wacik, ikut terpukau.




4.        Berdasarkan Pola Pengembangannya

a.        Paragraf Analogi
Paragraf analogi adalah paragraf yang isinya membandingkan dua hal yang memiliki banyak persamaan.[20]
Contohnya adalah:
Anak-anak Pak Anto memang anak yang baik. Lihat saja Ani dan juga Ina, keduanya anak yang sangat berbakti pada kedua orang tuanya. Ani adalah seorang anak yang amat rajin. Tiap pagi sebelum berangkat ke sekolah, ia selalu menyempatkan untuk membantu ibunya menyiapkan sarapan yang akan dimakan. Tidak kalah rajin, anak bungsu pak Anto, Ina, juga selalu membantu ayah ibunya membersihkan rumah. Ia akan menyapu lantai rumah dan juga halaman luar. Disamping itu ia juga tidak lupa menyiram bunga-bunga di taman kecilnya. Ani dan Ina merupakan anak yang sangat berbakti. Ani tidak lupa mengucap salam dan mencium tangan kedua orang tunya. Demikian juga dengan sang adik Ina yang tidak pernah lupa melakukan hal yang sama. Memang benar sekali Ani dan Ina adalah anak yang baik dan berbakti pada orang tua.

b.        Paragraf Generalisasi
Paragraf generalisasi adalah paragraf yang membentuk gagasan atau simpulan umum dari suatu hal-hal atau kejadian.[21]
Contoh paragraf generalisasi:
Setelah diadakan evaluasi mengenai prestasi apa saja yang dimiliki Kota Bontang, diketahui hasilnya yang pernah diraih adalah Bontang berhasil meraih Adiwiyata. Tidak hanya Adiwiyata, pelajar – pelajar asal kota Bontang juga berhasil meraih prestasi dalam bidang seni dan olahraga. Baik itu O2SN dan FLS2N yang diadakan di Samarinda dan selanjutnya akan diadakan di Bali. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kota Bontang termasuk kedalam kota yang memiliki cukup banyak prestasi.

c.         Paragraf Sebab Akibat
Paragraf sebab akibat adalah paragraf yang mengungkapkan fakta yang menjadi sebab dan diikuti oleh kesimpulan yang menjadi akibat.[22]
Contohnya adalah:
Kecelakaan lalu lintas yang melibatkan beberapa kendaraan hari Selasa (7/10) sekitar pukul 05.30 WIB terjadi di jalur Jakarta- Cirebon km 17. Dalam peristiwa itu, mobil tangki dengan nomor polisi B 9337 JV yang dikemudikan oleh Surya terguling, kemudian terbakar sehingga menyebabkan salah satu awak, Asmudi, tewas di tempat kejadian. Menurut saksi mata, truk tangki dari arah Jakarta melaju dengan kecepatan tinggi dan tiba-tiba oleng sehingga menyeruduk dua kendaraan lain yang berjalan berlawanan. Akibat kecelakaan ini, lalu lintas Jakarta-Cirebon sempat tersendat beberapa jam.

d.        Paragraf Akibat Sebab
Paragraf akibat sebab adalah paragraf yang berisi fakta yang menjadi akibat, kemudian dari fakta tersebut dicari sebabnya.[23]
Contoh dari paragraf sebab-akibat adalah sebagai berikut:
Saat ini banyak sekali anggota legislatif dan elit partai yang tersangkut kasus penggelapan dana atau korupsi. Tak hanya kasus kriminal yang melanggar norma hukum, tak sedikit juga pengemban amanat rakyat yang mencoreng kepercayaan rakyat dengan melakukan pelanggaran sosial yang memalukan serta bersikap sewenang-wenang setelah dirinya duduk di kursi kekuasaan. Belum lagi masalah kesejahteraan sosial rakyat dan kepentingan masyarakat yang semakin terpinggirkan. Hal-hal-hal seperti ini jelas membuat  kebanyakan masyarakat apatis dan memilih untuk golput pada pemilihan umum tahun ini.

B.                 Metode Pengembangan Paragraf
Paragraf harus diuraikan dan dikembangkan oleh para penulis atau pengarang dengan variatif. Sebuah karangan ilmiah bisa mengambil salah satu model pengembangan atau bisa pula mengombinasikan beberapa model sekaligus. Berikut ini setiap model pengembangan paragraf itu akan dipaparkan maksudnya.

1.        Pengembangan Klimaks dan Antiklimaks
Paragraf dapat dikembangkan dari puncak-puncak peristiwa yang sifatnya kecil-kecil dan beranjak terus maju ke dalam puncak peristiwa yang paling besar atau paling optimal, kemudian berhenti di puncak yang paling optimal tersebut. Akan tetapi, ada pula paragraf yang pengembangannya masih diteruskan ke dalam tahapan penyelesaian yang selanjutnya, yakni antiklimaks.[24]
Contoh :
Bentuk traktor mengalami perkembangan dari zaman ke zaman sesuai dengan kemajuan teknologi yang dicapai umat manusia. Pada waktu mesin uap sedang jaya-jayanya, ada traktor yang dijalankan dengan mesin uap. Modelnya kira-kira menyerupai mesin giling yang digerakkan dengan tenaga uap. Tidak lama kemudian, pada waktu tank menjadi pusat perhatian orang, traktor pun berbentuk seperti tank. Traktor semacam ini adalah hasil produksi perusahaan Cartepillar. Jepang pun tak kalah peranannya dalam pembuatan traktor ini. Produksi Jepang yang khas di Indonesia dikenal dengan nama padi traktor, yang bentuknya telah mengalami perubahan dari model-model sebelumnya.


2.        Pengembangan Paragraf Alamiah
Pengembangan paragraf yang berciri alamiah didasarkan pada fakta spasial dan kronologi. Jadi, pengembangan itu harus setia pada urutan tempat, yakni dari titik tertentu menuju titik yang tertentu pula dalam sebuah dimensi deskripsi. Adapun yang dimaksud dengan setia pada urutan waktu adalah bahwa pengembangan itu harus bermula dari titik waktu tertentu dan berkembang terus sampai pada titik waktu yang selanjutnya. Deskripsi objek tertentu, deskripsi data, dongeng, atau narasi yang lainnya, mengadopsi model pengembangan alamiah yang demikian ini.[25]

3.        Pengembangan Paragraf Deduksi-Induksi
Pengembangan paragraf dengan model deduksi dimulai dari sesuatu gagasan yang sifatnya umum dan diikuti dengan perincian-perincian yang sifatnya khusus dan terperinci. Sebaliknya yang dimaksud dengan pengembangan paragraf dalam modl induksi adalah pengembangan yang dimulai dari hal-hal yang sifatnya khusus, mendetail, terperinci, menuju ke hal-hal yang sifatnya umum.[26]

4.        Pengembangan Paragraf Analogi
Pengembangan paragraf secara analogis lazimnya dimulai dari sesuatu yang sifatnya umum, sesuatu yang banyak dikenal oleh publik, sesuatu yang banyak dipahami kebenarannya oleh orang dengan sesuatu yang masih baru, sesuatu yang belum banyak dipahami publik. Dengan cara analogi yang demikian itu diharapkan orang akan menjadi lebih mudah dalam memahami dan menangkap maksud dari sesuatu yang hendak disampaikan dalam paragraf itu. Jadi, tujuan dari analogi itu sesungguhnya adalah untuk memudahkan pemahaman pembaca, sehingga sesuatu yang masih kabur, samar-samar, bahkan mungkin sesuatu yang sangat sulit, bisa menjadi lebih mudah ditangkap dan mudah dipahami.[27]
Contoh :
Hidup manusia ibarat roda yang terus berputar. Kadang ada di atas dan kadang berada di bawah. Saat mereka berada di atas mereka bisa mendapatkan apapun yang mereka inginkan, tapi sebaliknya ketika mereka berada di bawah sulit sekali untuk meraih keinginan yang mereka dambakan. Ada kalanya bagi mereka yang sedang berada di atas janganlah bersikap sombong dan ingatlah bahwa kesuksesan tersebut hanya bersifat sementara. Dan bagi mereka yang berada di bawah, janganlah berputus asa. Karena masih banyak cara untuk mendapatkan kesuksesan tersebut yaitu dengan berusaha dan berdoa.

5.        Pengembangan Paragraf Komparatif dan Kontrastif
Sebuah paragraf dalam karangan ilmiah juga dapat dikembangkan dengan cara diperbandingkan dimensi-dimensi kesamaannya. Kesamaan itu bisa cirinya, karakternya, tujuannya, bentuknya, dan seterusnya. Perbandingan yang dilakukan dengan cara mencermati dimensi-dimensi kesamaannya untuk mengembangkan paragraf yang demikian ini dapat disebut dengan model pengembangan komparatif. Sebaliknya, perbandingan yang dilakukan dengan cara mencermati dimensi-dimensi perbedaannya dapat disebut dengan perbandingan kontrastif.[28]

6.        Pengembangan Paragraf Klasifikasi
Paragraf yang dikembangkan dengan mengikuti prinsip klasifikasi juga akan dapat memudahkan pembaca dalam memahami isinya. Dengan cara klasifikasi itu, maka tipe-tipe yang sifatnya khusus atau spesifik akan dapat ditemukan. Sesuatu yang sifatnya kolosal, sangat besar, sangat umum akan bisa sangat sulit untuk dapat dipahami oleh pembaca jika tidak ditipekan atau diklasifikasikan terlebih dahulu. Paragraf yang dikembangkan dengan cara yang demikian ini akan sangat memudahkan pembaca karena kelas-kelasnya jelas, tipe-tipenya juga sangat jelas. Pengkelasan atau penipean itu dapat dilakukan dengann bermacam-macam cara, mungkin berdasarkan kesamaan karakternya, kesamaan bentuknya, kesamaan ciri dan sifatnya, dan selanjutnya.[29]

7.        Pengembangan Paragraf Sebab-Akibat
Sebuah paragraf dapat dikembangkan dengan model sebab-akibat atau sebaliknya akibat-sebab. Pengembangan paragraf dengan cara demikian ini juga lazim disebut sebagai pengembangan yang sifatnya rasional. Dikatakan sebagai pengembangan yang sifatnya rasional karena lazimnya orang berpikir berawal dari sebab-sebab dan bermuara pada akibat-akibat terlebih dahulu, kemudian beranjak masuk pada sebab-sebabnya.[30] Contoh :
Gelombang cinta memiliki daun yang bergelombang, harga gelombang cinta juga tinggi. Tidak hanya itu, kepopuleran gelombang cinta membuat orang ingin memilikinya. Tidak heran banyak orang ingin membudidayakan gelombang cinta.










BAB IV
PENUTUP

B.                Kesimpulan
Berdasarkan makalah yang telah kami buat dengan berbagai sumber buku, maka dapat kami simpulkan bahwa:
2)      Paragraf adalah rangkaian atau seperangkat kalimat yang saling berhubungan atau terjalin secara utuh dan membentuk satu kesatuan pokok pembahasan atau satu permasalahan pokok.
3)      Ciri-ciri paragraf adalah sebagai berikut:
a.       Kalimat pertamanya bertakuk atau letaknya agak ke dalam lima ketukan spasi.
b.      Paragraf menggunakan pikiran utama (gagasan utama) yang dinyatakan dalam kalimat topik.
c.       Setiap paragraf menggunakan sebuah kalimat topik dan selebihnya merupakan kalimat pengembang yang berfungsi menjelaskan, menguraikan, atau menerangkan pikiran.
d.      Paragraf menggunakan pikiran penjelas (gagasan penjelas) yang dinyatakan dalam kalimat penjelas.
4)      Fungsi paragraf adalah sebagai berikut:
a.       Mengekspresikan gagasan tertulis.
b.      Menandai peralihan (pergantian) gagasan baru.
c.       Memudahkan pengorganisasian gagasan bagi penulis dan memudahkan pemahaman bagi pembacanya.
d.      Memudahkan pengembangan topik karangan ke dalam satuan-satuan unit pikiran yang lebih kecil.
e.       Memudahkan pengendalian variabel terutama karangan yang terdiri dari beberapa variabel.
5)      Syarat-syarat Pembentukan Paragraf:
1.      Kesatuan
2.      Koherensi
6)      Jenis-jenis paragraf terbagi menjadi:
3.      Berdasarkan Sifat dan Tujuannya
1)      Paragraf Pembuka
2)      Paragraf Penghubung
3)      Paragraf Penutup
4.      Berdasarkan Letak Gagasan Utamanya
1)      Paragraf Deduktif
2)      Paragraf Induktif
3)      Paragraf Campuran
4)      Paragraf Deskriptif/ Naratif/ Tersebar
5.      Berdasarkan Sifat Isinya
1)      Eksposisi
2)      Argumentasi
3)      Persuasi
4)      Narasi
5)      Deskripsi
6.      Berdasarkan Pola Pengembangannya
1)      Paragraf Analogi
2)      Paragraf Generalisasi
3)      Paragraf Sebab Akibat
4)      Paragraf Akibat Sebab
7)        Metode Pengembangan Paragraf
a.      Pengembangan Paragraf Klimaks dan Antiklimaks
b.      Pengembangan Paragraf Alamiah
c.       Pengembangan Paragraf Deduksi-Induksi
d.      Pengembangan Paragraf Analogi
e.       Pengembangan Paragraf Komparatif dan Kontrastif
f.       Pengembangan Paragraf Klasifikasi
g.      Pengembangan Paragraf Sebab-Akibat


C.                Saran
Dalam membuat makalah Bahasa Indonesia hendaknya dengan berbagai sumber sehingga menghasilkan makalah yang sesuai dengan tujuan.




























DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku:
Alek dan Achmad H.P. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Kencana Media Group. 2011
Arifin, Zaenal dan Amran Tasai. Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Akademika Pressindo. 2010
Fitriany, Yuanita dan Fatya Permata Anbiya. EYD dan Kaidah Bahasa Indonesia. Jakarta: TransMedia Pustaka. 2015
Rahardi, Kunjana. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Erlangga. 2009




[1] Alek dan Achmad H.P., Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi, (Jakarta: Kencana, 2011), h. 207-208.
[2] Ibid.
[3] E. Zaenal Arifin dan S. Amran Tasai, Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi, (Jakarta: Akademika Pressindo, 2010), h.115.
[4] Alek dan Achmad H.P., Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi, (Jakarta: Kencana, 2011), h. 208-209.
[5] Ibid., h. 209.
[6] Alek dan Achmad H.P., Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi, (Jakarta: Kencana, 2011), h. 214.
[7] Ibid., h. 218.
[8] Alek dan Achmad H.P., Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi, (Jakarta: Kencana, 2011), h. 210-211.
[9] Ibid., h. 213.
[10] Alek dan Achmad H. P., Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi, (Jakarta: Kencana, 2011), h. 213.
[11] Yuanita Fitriany dan Fatya Permata Anbiya, EYD dan Kaidah Bahasa Indonesia, (Jakarta: TransMedia, 2015), h. 262.
[12] Ibid., h. 263.
[13] Yuanita Fitriany dan Fatya Permata Anbiya, EYD dan Kaidah Bahasa Indonesia, (Jakarta: TransMedia, 2015), h. 263.
[14] Ibid., h. 264.
[15] Yuanita Fitriany dan Fatya Permata Anbiya, EYD dan Kaidah Bahasa Indonesia, (Jakarta: TransMedia, 2015), h. 264.
[16] Ibid., h. 265.
[17] Yuanita Fitriany dan Fatya Permata Anbiya, EYD dan Kaidah Bahasa Indonesia, (Jakarta: TransMedia, 2015), h. 265.

[18] Yuanita Fitriany dan Fatya Permata Anbiya, EYD dan Kaidah Bahasa Indonesia, (Jakarta: TransMedia, 2015), h. 266.
[19] Ibid.
[20] Yuanita Fitriany dan Fatya Permata Anbiya, EYD dan Kaidah Bahasa Indonesia, (Jakarta: TransMedia, 2015), h. 267.
[21] Ibid.
[22] Yuanita Fitriany dan Fatya Permata Anbiya, EYD dan Kaidah Bahasa Indonesia, (Jakarta: TransMedia, 2015), h. 268.
[23] Ibid., h. 267.
[24] Kunjana Rahardi, Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi, (Jakarta: Erlangga, 2009), h. 130.
[25] Kunjana Rahardi, Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi, (Jakarta: Erlangga, 2009), h. 129.
[26] Ibid.
[27] Kunjana Rahardi, Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi, (Jakarta: Erlangga, 2009), h. 129.
[28] Ibid., h. 130.
[29] Kunjana Rahardi, Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi, (Jakarta: Erlangga, 2009), h. 130.
[30] Ibid.


4 komentar:

  1. Terima kasih atas ilmu dan materi nya
    sangat membantu

    BalasHapus
  2. Did you hear there's a 12 word sentence you can speak to your crush... that will induce intense emotions of love and instinctual attractiveness for you deep inside his chest?

    Because deep inside these 12 words is a "secret signal" that triggers a man's instinct to love, cherish and protect you with his entire heart...

    =====> 12 Words That Fuel A Man's Love Impulse

    This instinct is so hardwired into a man's mind that it will make him try better than ever before to make your relationship the best part of both of your lives.

    Matter-of-fact, fueling this powerful instinct is so binding to having the best possible relationship with your man that once you send your man one of the "Secret Signals"...

    ...You will soon notice him open his mind and heart to you in a way he haven't experienced before and he will perceive you as the one and only woman in the world who has ever truly interested him.

    BalasHapus