Selasa, 24 Mei 2016

Resensi The Perfect Muslimah

The Perfect Muslimah



Judul        : The Perfect Muslimah
Penulis       : Ahmad Rifa’i Rif’an
Penerbit     : PT Elex Media Komputindo
Tahun        : 2014
Divisi         : DANUS

The Perfect Muslimah, indah akhlaknya, teduh parasnya, brilian otaknya, mantap ilmu agamanya, luas pergaulannya, dahsyat prestasinya, hebat kontribusinya, auranya terjaga, pergaulannya terjaga, dan perilakunya terjaga.

Itulah sepenggal pandangan penulis menilai sosok the perfect muslimah, walaupun penulis sendiri menyadari bahwa tidak ada manusia yang sempurna, namun Allah senantiasa memerintahkan kita untuk beribadah dan menjadi pribadi yang selalu menyempurnakan diri. Penulis percaya bahwa kesempurnaan seseorang terletak pada ketidaksempurnaannya. Maka setiap ada rasa kagum terhadap seseorang, selalu sisakan ruang dalam jiwa untuk menerima kekurangannya. Paling tidak sebagai obat jika kelak ada rasa kecewa.

Buku ini terbagi menjadi enam bagian yang berisi ragam kisah yang sangat menginspirasi. Berikut beberapa kata-kata yang dapat memotivasi kita.

Ilmu itu mengangkat derajat orang yang mempelajari. Memudahkan orang yang mengamalkan. Makin bertambah jika dibagikan dan akan abadi jika dituliskan. Ilmu itu, mencahayai gelapnya peradaban, membalik nasib menuju keberkahan, dan memantik hadrirnya kebahagiaan.

Ilmu itu, makin dalam dipelajari, makin terasa bodohlah orang yang mempelajari. Jika kau sok pintar, curigalah, mungkin ilmumu masih dangkal. Jika kau merasa benar sendiri, curigalah, mungkin kau masih sedikit menggunakan akal.


Saudariku, bermimpilah yang hebat, jangan mau mimpi yang biasa-biasa saja. Karena Kuasa Tuhan kita luar biasa. Jangan punya mimpi yang rendah, karena itu berarti keyakinan kita pada kuasa Tuhan juga rendah.


Jika terpaksa kita membenci sebuah kata, saran saya, bencilah kata “rata-rata”. Jadi orang yang rezekinya rata-rata, prestasinya rata-rata, nilainya rata-rata, kontribusinya rata-rata, idenya rata-rata, jabatannya rata-rata, kerjanya rata-rata, gajinya rata-rata, amalnya rata-rata, perjuangannya rata-rata.

Padahal karunia Allah pada manusia adalah sesempurna-sempurnanya. Harusnya prestasinya juga melejit, rezekinya melangit, kala gagal segera bangkit. Sekali hidup harusnya rezekinya hebat, prestasinya mantap, kontribusinya dahsyat.


Umpama saya cewek, saya akan milih pria yang,
-          Hebat ilmu agamanya
-          Indah perilakunya
-          Anggun petuturnya
-          Besar pengaruhnya
-          Banyak sahabatnya
-          Kreatif pemikirannya
-          Menarik parasnya
-          Sehat raganya
-          Kuat jiwanya
-          Baik finansialnya
Dan biasanya, cowok dengan kriteria sehebat itu akan memilih wanita yang sebanding. Maka fatimahkanlah dirimu, agar Allah meng-Ali-kan jodohmu. Khadijah-kan dirimu, agar Allah me-Muhammad-kan kekasihmu.


Kemarin aku begitu cerdas, maka aku ingin mengubah duia. Kini aku menjadi bijak, maka aku pun mengubah diriku sendiri. (Jalaluddin Rumi)


Kalau wanita berakhlak baik dan berpikir positif, maka ia adalah angka 1. Kalau ia juga cantik maka imbuhkan 0, jadi 10. Kalau ia juga punya harta, imbuhkan lagi 0, jadi 100. Kalau ia cerdas, imbuhkan lagi 0, jadi 1000. Jika seorang wanita memiliki semuanya tapi tidak memiliki yang pertama maka ia hanya 000. Tak bernilai sama sekali. (Al-Khawarizmi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar